Homesickness
Drive on main road cyber tapi hati, jiwa dan segenap ingatan berada di pida.
Rindu pida, abah dan mak.
Di pida suasananya biasa saja. Kami tidak senang namun kami tidak pernah kenal erti susah. Kehijauan yang melengkari diri juga keburuanya membuatkan hidup tenang sekali. Sesekali hadir gerombolan burung merubah pemandangan. Deruan traktor pembajak sawah dan bau lumpur segar memberi aroma yang sukar untuk dibayangkan oleh orang lain
Di pida ada bahang panasnya jika tidak biasa terasa amat perit. Kata abah putih KL akan malap jika bertandang ke pida namun putih pida tetap putih walaupun dimana-mana. Itu kata abah yang pernah membawa si putihnya bermaustautin di bumi Selangor suatu ketika dulu.
Di pida andai sejuk membenam sampai ke tulang sumsum. Minyak dibotol membeku. Kabus meliputi buminya takala fajar hinggalah syuruk.
Comments
Post a Comment